sayang-sayangku |
Sesuai dengan nama blogg-nya d'uliners, kata
d'uliners diambil dari bahasa sunda yaitu ulin yang artinya maen, jalan-jalan,
bepergian untuk mencari kebahagiaan dan kesenangan. Ulin-er itu sendiri adalah penggemar,
pelaku atau orang yang melakukan kegiatan main, nggak jauh beda dari makna kata
slank-er (penggemar slank), play-er (tukang maen), teach-er (orang yang mengajar)
dan reader (artiin sendiri) dan lain sebagainya.
Dan satu lagi, Gak ada motif apa-apa
dibalik penambahan huruf "s" dan "d" (dibaca -"the)
pada kata d'uliners. Hanya terdengar keren dan kekinian aja waktu diucapin. Intinya
tidak ada makna filosofi yang mendalam dan maksud yang revolusioner dari kata "d'uliners",
dia hanya kata imajenatif yang muncul begitu saja dari benak saya. Apalah arti
sebuah nama, biarkanlah dia diartikan sendiri dan memberi arti, asseek!!. (Ni
konteksnya bukan namain anak orang ya).
Siapa yang tau arti google. Sampai pada
akhirnya kita sedikit faham dan mengerti kalau denger kalimat, "googling aja!!!"
Atau "tanya mbah google!". Intinya dia bermakna saat bermanfaat dan
berguna.
Mohon maaf jika ada kemiripan dari nama
d'uliners, tidak ada maksud menjiplak, mendompleng, menyinggung, dan menyakiti.
Ini pyurr (pure) intuisi, imajenasi, dari latar referensi sebagai urang sunda asli,
bukan duplikasi, numpang tenar bersensasi, apalagi omong kosong tanpa isi, tapi
ini berkat hobby untuk fun penuh arti. ( iyain aja ya kan klo ditahun ini semua
orang berasa jadi rapper!? Termasuk gw juga kayaknya).
Intro yang aneh untuk sekedar bercerita
kalau pagi akhir pekan awal januari ini kita main kepantai dan ke destinasi agrowisata di kota
pangkalpinang Bersama keluarga kecil tercinta. Yah biar aja lah intronya aneh,
dari pada ditanyain terus "What
does d'uliners mean??", Jadi sekalian dijelasin.
Tujuan pertama Pantai Pasir Padi |
Tujuan pertama Pantai pasir padi. Pantai
ini nggak asing lagi ditelinga kebanyakan masyarakat bangka belitung. Karena
letaknya di ibukota dan selalu menjadi tempat andalan warga Pangkalpinang untuk
berwisata.
Rencana untuk ke pasir padi sudah disusun
Bersama istri semalam sebelum kita pergi . Dari mulai paginya harus sarapan dimana, sampai kalau berenang dipantai harus
pake gaya apa dan lain sebagainya, Beruntung libur kerja pekan ini jatuh dihari
minggu, pas banget setelah dipekan sbelumnya farrel rewel pengen berenang
dipantai, dan mungkin saja Pasir padi bisa jadi jawabannya.
Datang ke pantai ini pagi-pagi kita sudah
disuguhkan pemandangan khas pantai Bangka Belitung, pasir putih, pantai yang
landai, namun tanpa batu granit. Di pantai pasir padi memang jarang terlihat
adanya batu granit. Namun jika kita menyusuri bagian selatan tepatnya kearah desa
batu belubang dan desa tanjung gunung, setiap pantainya cenderung ramai dengan
bentuk unik granite yang ada.
Semenjak dibangun tumpukan beton pemecah
gelombang, Ombak dipantai pasir padi memang tidak begitu besar dan ramah untuk
dijadikan spot berenang terlebih untuk anak-anak.
Airnya tidak begitu jernih, saat berjalan ketengah pantai menyusuri pesisir ada
sedikit sedimen lumpur dipasirnya. Mungkin pengaruh dari breakwater. Dan kalau air
laut sedang surut kita harus berjalan agak jauh untuk sampai kelaut dekat dengan
talut dan biasanya surut saat sore hari. Untungnya pagi itu air laut pasang.
Satu jam dirasa cukup untuk sekedar berenang
menikmati air laut bersama istri tersayang dan anak-anak tercinta. Melihat
girangnya farrel dan antusianya Nashwa rasanya kangen mereka akan pantai
bener-bener terobati, semoga.
Setelah memandikan, dua krucil unyu dan membilas badan ini saatnya untuk kembali melanjutkan perjalanan
menuju destinasi agrowisata Bangka Botanical Garden atau orang pangkalpinang biasa mengenalnya dengan
BBG.
Letaknya tidak jauh dari Pantai Pasir Padi. luas lahan BBG Sekitar 300 hektar, dan ini merupakan lahan bekas pertambangan. Seolah menjadi kebun percontohan BBG berkembang menjadi kawasan wisata hutan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas agorwisata yang mumpuni. Mulai dari ternak sapi, perkebunan holtikultura, sayuran organik dan penangkaran ikan.
Buat yang datang kesini pasti tidak pernah menyangka
jika kawasan BBG merupakan lahan bekas tambang, yang selama ini dikenal kritis dan
tidak produktif. Tapi mungkin, formula integrasi ternak
dan perkebunan sedikit banyaknya membuktikan jika sekritis-kritisnya lahan
tambang masih bisa produktif juga jika dicekoki pupuk organik, khususnya kompos
limbah sapi. Yaa setidaknya itu yang saya perhatikan di Bangka Botanical Garden.
Bangka Botanical Garden |
Tidak sedikit hewan-hewan liar seperti burung
dan tupai hingga buaya ada disini. Meski belum pernah lihat langsung, buaya dipercaya
sebagian pengunjung dan pengelola memang benar-benar ada disini. Masuk ke BBG kita langsung disuguhkan deretan
pohon pinus yang membawa kesejukan tersendiri. Asri dan menyegarkan.
Farrel
masih terkaget-kaget dengan bentuk sapi dan ukurannya yang besar, walaupun ini
bukan pertama kalinya anak pertama saya itu lihat sapi.Pertanyaan-pertanyaan lucu sering aja
muncul, kayak "Abah Kenapa sapi pipisnya banyak?", abah ada apa dikepala
sapi? (sambil tunjuk tanduk), abah yang dimakan sayur apa? dan lain
sebagainya dan lain sebagainya. Lucu sekaligus menyenangkan, kita betul-betul
harus bijak menjawab agar mereka dapat
belajar banyak hal.
Pusat Pemeliharaan Sapi (sapinya yang jadi background ya..) |
Perkebunan organik adalah tempat
selanjutnya yang kita kunjungi, menyenangkan karena kita bisa menikmati hasil
tanaman baik sayuran maupun buah-buahan organik yang ditanam langsung Di BBG
ini, ada semangka, jambu kristal, ubi, jagung, bawang daun, cabai, tomat,
pepaya dan lain sebagainya. Dan jambu kristal adalah hal yang paling menyita
rasa penasaran saya, maklum pencinta jambu biji. Mungkin kapan-kapan kita lihat
langsung proses panennya di bangka botanical garden.
Siapa yang sangka jika tanaman buah-buahan
dan sayuran ini dapat tumbuh subur dilahan yang katanya bekas tambang dan diyakini
sulit ditanami ini. Hasil cukup membuktikan jika ini bisa, tinggal niat, realisasi,
dan doa aja yang perlu jadi ihktiar. walaupun mungkin tidak seinstan dan semudah
itu.
Menyenangkan, jadi pengen sering-sering
jalan, dan jalan-jalan yang sering biar nggak kurang piknik.
0 Komentar