Bupati Bangka Barat Sukirman Ikut Menyemarakan pawai obor di Kampung Daya Baru |
Bangka Barat dikenal dengan Bumi Sejiran Setason. Semboyan ini memiliki makna masyarakat yang hidup dalam asas kekeluargaan dan kebersamaan. Di Kampung Daya Baru Kelurahan Pal 4 Kecamatan Mentok Bangka Barat, semboyan Sejiran Setason tergambar dari kekompakan dan kebersamaan setiap warganya. Terlebih pada acara sedekah kampung culok obor yang dilakukan dalam menyambut ramadhan.
Masyarakat Kampung Daya Baru meyakini jika tetua terdahulu mewariskan tradisi ini melalui kebiasaan mereka memasang culok didepan rumah setiap mendekati bulan suci Ramadhan. Hingga akhirnya culok atau obor ini menjadi penanda bahwa bulan Ramadhan tak lama lagi akan datang.
Gotong Royong Menyiapkan Obor |
Culok dikenal juga dengan obor yang terbuat dari botol kaca, Ikatan Muda-mudi Kampung Daya baru yang tergabung dalam IMADA kompak membuatnya setiap kali pawai obor ini berlangsung. Mulai dari mencari botol bekas, mengambil bambu hingga menyiapkan obor.
Pada tahun ini jumlah culok yang disiapkan mencapai 3000 culok dan 1000 obor. Uniknya pada setiap obor disiapkan nomor urut yang akan diundi usai pawai digelar. Peserta yang beruntung berhak mendapatkan door prize yang telah disiapkan panitia. Pembagian door prize ini menurut ketua panitia Priffy Roy menjadi pembeda dari pawai obor tahun sebelumnya.
1000 ketupat dan lepet disiapkan oleh ibu-ibu warga Kampung Daya Baru |
Nuansa gotong royong juga terlihat pada rombongan ibu rumah tangga. Mereka berjibaku menyiapkan segala pernak pernik anggungan atau menu makanan yang akan dimakan bersama saat pawai obor selesai. Ada yang membuat ketupat, memasak ayam, bubur kacang dan sambal khas dusun yaitu sambal asam.
Selepas shalat isya berjamaah seluruh masyarakat berkumpul didepan masjid. Prosessi pawai obor ini juga dihadiri unsur pemerintah sebagai bentuk dukungan dalam melestarikan kearifan local yang terus diwariskan. Bupati Bangka Barat Sukirman bahkan mengapresiasi kegiatan tahunan ini.
Ratusan obor memadati jalan utama kota mentok. Iring-iringan ini menjadi syiar islam akan pentingnya menyambut bulan terbaik bagi umat islam. Lebih dari itu, ajang ini menjadi memontum setiap lapisan masyarakat untuk dapat saling bersilaturahmi dalam menjaga kebersamaan, tenggangrasa dan semangat gotong royong.
0 Komentar