Beringin Puluhan Tahun Di Wisata Rohani Gua Maria Belinyu

Nuansa Alam Ala Gua Maria

Taman dengan pohon beringin yang megah menyambut kami saat berkunjung ke Gua Maria di Kecamatan Belinyu. Keberadaannya menambah pekat kesan sejuk dan suasana teduh yang menenangkan. 

Kesejukan ini tidak hanya berasal dari bayangan pohon beringin yang menaungi taman, tapi juga dari harmoni suara alam yang terdengar di sekitar. Kicauan burung, sepoi angin berpadu dengan gemericik air sungai menegaskan kesan alami di taman Wisata Religi Gua Maria. 

Alam yang Harmoni

Kuncinya ada di pohon beringin, pohon yang sejak awal saya berkunjung enam tahun lalu masih kokoh berdiri. Usia pohon ini mungkin sudah puluhan tahun. Karakteristiknya yang khas, daunnya yang rindang mampu menciptakan kanopi alami yang melindungi dari panasnya sinar matahari, sementara batangnya yang besar dan kokoh memancarkan aura ketenangan yang mendalam. Kesan ini pasti dirasakan oleh hampir setiap pengunjung yang datang ke Gua Maria.

Pohon Beringin Berusia Puluhan Tahun yang memberikan nuansa teduh

Bersama Romo Untung (Baju Merah)

Romo Untung Sinaga mendampingi kami saat berkunjung ke Gua Maria. Tidak hanya menjelaskan tentang sejarah berdirinya Gua Maria romo juga menemani kami berkeliling melihat jalan salib yang mengitari kawasan wisata religi Gua Maria Pelindung Segala Bangsa.



Sampai sekarang Gua Maria tidak hanya menjadi tempat ziarah umat Katolik, tetapi juga destinasi wisata rohani berbagai kalangan. Banyak pengunjung datang untuk menikmati suasana tenang, merasakan kesejukan alam diantara pohon-pohon rindang. Keberadaannya menjadi simbol spiritualitas dan persatuan. Dan menjawab keinginan umat Katolik di Belinyu sejak dulu yaitu mewujudkan lahirnya tempat berdoa dan ziarah yang bernuansa spiritual dan alami.

0 Komentar